Search here ^w^

Kamis, 28 Juni 2012

How to Send FanFic

Konnichiwa minna, saya kelupaan untuk memberitahu bagaimana caranya mengirim FF ke blog ini =="
Baiklah, douzo!

1. Pertama, kamu harus punya FF yg sesuai dgn tema blog ini *pastinya XD
2. Lalu, kirim FF langsung ke INBOX fanpage Facebook grup ini. Atau kamu bisa kasi link note-nya aja, tapi tetap kirimnya ke INBOX

Mudah bukan? Ayo berpatisipasi^^
Jika info kurang jelas, give comment below!

Senin, 11 Juni 2012

Jodohku dibalik Nosben(?) [the GazettE_FanFic]

title : Jodohku dibalik Nosben(?)
Part : Oneshoot
Author : Desii RUKI
Genre : Fluff , Humor Gaje  dan gagal
Fandom : The Gazette, Alice nine
Pairing : Aoi x Reita , Ruki x Kai , Tora x Uruha
Rating : Semua Umur kecuali 17th kebawah
Warning : ff ini bisa membuat kejang-kejang dan keterbatasan mental *dikepret* XD

This is just fanfic  guys…!! Fanfic yang bisa membuat mual dikepala dan pusing diperut(??)

Kalau ada kesamaan karakter atau cerita, mungkin authornya khilaf… ^o^

Douzooooo


Dipagi hari nan cerah nan indah nan..begitudah *plak*. Dimulailah kegiatan sehari-hari yang dilalui oleh keluarga Matsumoto.

Kediaman rumah Matsumoto, rumah dengan gaya mimimalis sama kayak orangnya *dikepret* tidak besar tidak kecil.

Dipagi hari ini, sang kepala rumah tangga Matsumoto Takanori atau Ruki sedang duduk di ruang makan sambil baca Koran menunggu istrinya Uke Yutaka atau Kai yang sedang memasak yang tidak jauh dari meja makan dimana suaminya sedang duduk.

“Kai-chan.. anak kita sudah bangun belum??” ucap ruki yang masih membaca Koran.

“Sudah kok, katanya dia akan segera turun” jawab kai sambil menaruh makanannya di meja makan. “nah itu anaknya datang”

“Ohayou otosan.. kaasan..” ucap sang anak berpiercing *bah, anak macam apa pake piercing XD* dengan bibirnya yang terlampau lebar *disambit* maksudnya seksi entah mirip siapa.

Matsumoto Yuu atau biasa dipanggil aoi adalah anak satu-satunya keluarga Matsumoto yang tampan manis(?) seksi *tepar* dan penuh charisma *muntah*. Yah, bisa dibilang begitu.

Aoi pun duduk disebelah ayahnya yang masih baca Koran, membolak-balikan kertas besar itu dengan wajah seriusnya.

“A-ayah..” ucap aoi pelan yang hanya di jawab ayahnya dengan gumaman. “eto.. Aku sudah punya pacar”

Ruki pun dengan cepat menutup korannya dan menatap intens anaknya. “Benarkah?? Lalu kapan akan kau bawa kemari?”

“umm.. sore ini..” aoi berbicara semakin kecil.

“bagus, ayah akan pulang cepat nanti” ucap ruki dan melanjutkan baca korannya.

“Eh?? Kaasan tidak salah dengarkan? Wah.. anak kaasan sebentar lagi akan menikah” ucap kai seraya duduk di samping ruki sang suami.

“eto.. belum seperti itu..”

“yasudah, kalau gitu semuanya sarapan dulu”

Keluarga Matsumoto pun sarapan pagi dengan suasana hening. Tentu saja, ruki sang kepala keluarga cukup galak *disambit* tapi tetap imut. (Ruki : =.=)


>>>>


Di waktu yang sama dan keluarga yang berbeda *apasih*.

Berbeda dengan keluarga ini, keluarga ini begitu ceria dan agak autis *digaplok*. Yah, keluarga Amano.

“Kaasan… aku berangkat sekolah dulu..” ucap sang anak bernosben *apapula anak bernosben* Amano Akira atau dipanggil reita.

“ehh.. tunggu..” ucap sang ibu bernama Takashima Kouyou atau uruha yang memegang tangan anaknya.

“Nani kaasan? Otosan sudah menungguku di depan rumah”

“Kau lupa membawa bekalmu” ucap uruha sambil memberi bekal pada anaknya. “Kau itu harus makan kalau tidak nanti sakit, dan lagi anak gadis tidak harus diet kaasan sudah menyiapkan makanan berkalori rendah yang ada di bekal itu”

Reita terbengong-bengong “Aku bukan anak kecil kaasan.. dan lagi jangan menyebutku anak gadis aku ini laki-laki” ucap r
reita sambil mengembungkan pipinya.

“hey hey, kenapa masih disini?” ucap sang ayah Amano shinji atau tora yang tiba-tiba datang.

“ah… iya otosan.. baiklah.. kaasan.. aku berangkat..”

“Hati-hati dijalan ya…” ucap uruha sambil dadah-dadah gak jelas. “eh? Kenapa kau tak pergi? Reita menunggumu loh?” lanjut uruha dan melihat suaminya yang masih berdiri dihadapannya.

“Tidak adakah ciuman selamat jalan?” goda tora pada uruha yang hanya mencibir membuat tora tertawa tertahan.

Uruha yang kesal pun akhirnya mencium bibir tora dengan cepat, wajahnya sudah seperti bebek rebus *slap*. “sudah berangkat sana” ucap uruha yang masih menyembunyikan wajah merahnya.

“oke honey…” jawab tora seraya pergi menuju tempat kerja.


>>>


Saat diperjalanan aoi yang mengendarai mobilnya sendiri, ia melihat kanan dan kirinya. Dan iya sangat ingin memberikan pacarnya hadiah. Saat dilampu merah aoi tak sengaja melihat ke arah samping.

Seperti ada angin entah dari mana asalnya mengenai wajah aoi hingga rambutnya terbang-terbangan *lebay XD*

“Kawaaaiii….” Aoi tersenyum-senyum dibalik kacanya, ia baru saja melihat makhluk kawai yang ada disebelah mobilnya. “Walaupun kau memakai sehelai kain di wajahmu, aku tetap terpikat..” lanjut aoi dengan gumaman abalnya. *hoek banget XD*

Yah, kalian benar ternyata yang menjadi sasaran aoi adalah reita yang yang ada dimobil bersama tora ayahnya. Reita pun tak bisa diam dimobilnya dan tubuhnya menegang seketika.

“Reita.. Ada apa?” Tanya tora yang melihat tingkah anaknya tersebut.

“Ahh, tidak ada ayah. Aku hanya merasakan sesuatu yang sangat aneh” ucap reita yang membuat tora bingung. “Aku punya firasat tidak enak” lanjut reita yang membuat tora menahan tawanya.

Lampu merah pun sudah berganti warna menjadi hijau, saatnya untuk melanjutkan perjalanan.

“Ah sial, kenapa harus lampu hijau” gumam aoi yang tersadar dari lamunannya.

Drrtt drrrttt

Ponsel aoi bergetar dan dilihatnya layar ponselnya, dan ternyata Miko pacarnya. Diangkatnya ponsel aoi.

“Moshi moshi”

[“Aoi-kun.. aku ingin bicara padamu, temui aku di café seperti biasa ya..”]

“eh?? Baiklah miko-chan aku akan kesana..”

Ditutupnya ponsel aoi dan melanjutkan perjalanan menuju café dengan hati yang berbunga-bunga.


>>>>


Sekarang kita lihat bagaimana kehidupan reita si gadis pujaan sekolah *disambit*.

Reita turun dari mobilnya tepat didepan sekolah membawa seperangkat alat tulis beserta bukunya dibayar utang (=,=a)

reita terus berjalan menuju kelasnya, setiap langkahnya selalu menjadi perhatian sekolah dari gadis-gadis hingga laki-laki. Yah, kalian tau kenapa yang menjadi pusat perhatian? Yups, idungnya beserta nosben nya *slapped*

Tidak membutuhkan waktu lama reita pun sampai juga dikelasnya yang disambit ehh disambut oleh kedua temannya yakni saga dan shou *cantik2 amat temennya, reita kalah saing XD*

“hoii reita… wah kali ini kau tetap terlihat seperti kutu buku” ledek saga pada reita yang membawa buku di tangannya.

“Aku ini pintar, berbakti pada orang tua, rajin belajar, dan.. blab bla bla”


(=w=)


Bunyi bell pun berbunyi, tanda masuk sekolah dan reita pun berhenti mengoceh tentang dirinya yang tak penting hingga membuat saga dan shou menguap untuk kesekian kalinya.

Tidak lama sensei pun masuk kekelas, tiba-tiba kelas menjadi hening seketika. Yah, sensei yang baru yang belum mereka kenal. Mempunyai pesona bibir teramat sexy *pitnah*.

“ohayou anak-anak, aku Matsumoto Yuu. Kalian bisa memanggilku aoi sensei. Yup, aku guru baru disini dan mengajar matematika” ucap aoi dengan lemasnya entah apa yang terjadi.

“psst..”

“hmm..? knapa shou?” reita menoleh ke arah shou.

“sensei baru kenapa? Kelihatannya murung?”

“Kurang makan kali..” celetuk saga yang membuat reita dan shou menahan ketawanya.

Pelajaran pun dimulai, aoi memberikan pelajaran matematika. Aoi mengajar dengan lemasnya, dan yang pasti membuat anak-anak membulatkan bibirnya akan ajaran aoi yang aneh.

“sensei? Memangnya ada rumus seperti itu?” Tanya saga pada aoi sensei.

“huh? Ini memang ada, kenapa? Mau bertanya?”

“jelas lah, sensei kenapa? Apa sensei sedang patah hati?” pernyataan saga membuat anak-anak sekelas mendadak ribut.

Aoi mencoba sadar dan melihat ke papan tulis. “ck, kenapa mereka tau aku sedang patah.. WHAATTT???”

‘Sifat Asosiatif  A∩(B∩C) = Cinta Segitiga’

“Haha.. sensei.. Ada apa?” reita tertawa cukup keras membuat aoi yang menatap tulisan papan tulis karena ulahnya seketika melihat ke arah reita.

Lagi-lagi angin berhembus entah dari mana membuat rambut aoi terbang dengan wajah hentainya *digaplok*. “Kawaiiii…” ucap aoi sampai ngiler-ngiler *dibuang*

Reita yang tertawa tiba-tiba terhenti ‘perasaanku benar-benar tidak enak’ ucapnya dalam hati.


>>>>


Saat jam istirahat, saga shou dan reita ke kantin dengan membawa bekal mereka masing-masing.

“Reita, kau bawa apa?” Tanya shou yang ada didepan reita.

“Entah aku harap ibuku tidak membawakanku yang aneh-aneh” ucap reita dengan menatap horror tempat makannya. Bagaimana tidak, ibunya sering membawakan bento dengan bentuk berbagai macam. Reita sempat mengutuk makanan itu sebelum akhirnya memakannya (=,=a)

Reita pun membuka bekal makannya dan matanya melebar dan kembali menatap horror makanannya. Saga dan shou saling pandang dan melihat isi bekal reita secara bersamaan.

“MWAHAHAHAHAHA”

“Diam kaliaaaannnn…!!! Makanan apa ini?? Bahhh.. aku bisa kelaparan setengah idup(?)”

Reita mengutuk makanan tersebut, yah kalian benar uruha sang ibu reita membawakan makanan salad. Reita paling benci sayuran terlebih lagi kenapa harus salad?
(Ingat rei, uruha menyuruhmu diet,, mwaha XD)


>>>


Kembali pada makhluk sekushi *pitnah* yang berada di ruang lab matematika. Yup, aoi. Dia sedang duduk dipinggiran jendela, menatap pemandangan diluar sana.

“Putusss…?? Hueehh.. patah hati lagi..” gumam aoi dengan suara murungnya.

“Dan rencanaku gagal untuk membawa ke rumah. Bagaimana ini? Kalian tau? Otosan ku itu galak, suka menggonggong *dikepret* Oh tuhan.. aku butuh seseorang yang mau membantuku..” lanjut aoi sambil mengangkat kedua tangannya dengan wajah sesedih mungkin.

“hahh.. daripada murung, aku lebih baik ke UKS saja, tidur lebih baik, xixixi” (guru edan *slap* XD)

Aoi pun beranjak dari ruang lab dan menuju ruang uks untuk menjalankan niatnya. Saat aoi berjalan di lorong kelas tiba-tiba saja ia menabrak seseorang sampai bawaannya jatuh. Aoi pun membatu nya dan saat melihat wajah orang yang ditabraknya itu angin kembali berhembus wajah aoi kembali bersinar(?)

Yah, aoi ditabrak oleh anak muridnya yang bernosben. Aoi seakan terbang kelangit lapisan ketujuh, hatinya berbunga seketika *apadeh =,=*

“Huaa.. sensei.. gomen ne.. >,< “

“ah iya tak apa-apa”

“Tapi itu salahku sensei” reita semakin tertunduk dan tak berani melihat ke arah sensei.

Tiba-tiba saja terbesit pikiran abnormal aoi *slapped* yang sudah senyum-senyum sendiri.

“Bagaimana kalau kau membantuku?”

“eh??” reita mengangkat kepalanya dan menatap aoi sensei.

“yah, apa kau mau membantuku?”

“Baiklah, asalkan sensei memaafkanku”

“baiklah, aku tunggu di gerbang sekolah saat sepulang sekolah nanti” ucap aoi dengan tersenyum dan beranjak dari tempatnya.

‘Apa yang mau dia lakukan? Benarkan dugaanku? Aku merasakan tidak enak’ ucap reita dalam hati.


>>>


Sepulang sekolah, tepat dugaan aoi sedang menunggu seseorang di depan sekolah dengan bersandar pada mobil hitamnya.

Reita saga dan shou melihat senseinya yang sok keren *plak*.

Aoi pun menatap ke arah reita yang langsung memalingkan wajahnya. Aoi pun mendekatinya “Sesuai janji kan” ucap aoi dengan tersenyum dan menggenggam tangan reita.

Saga dan shou hanya membulatkan bibirnya tanda tak percaya, mereka pun saling pandang.

“aoi sensei itu siapanya  reita?” Tanya shou pada saga yang hanya dijawab dengan mengangkat bahunya.

Reita’s Pov
Aduh, aku benar-benar tidak enak. Sensei mau mengajakku kemana? Bodohnya aku malah mengiyakan permintaan aoi sensei ini.

Cukup lama kami terdiam, aku tak tahu harus bicara apa. Tapi kalau dilihat-lihat aoi sensei itu.. Tampaaannnn (sejak kapan?? *plak*)

Dan akhirnya mobil terhenti didepan rumah yang sangat minimalis. Apakah ini rumah aoi sensei? Tapi kenapa aku dibawa kesini? Apa aku akan diapa-apain? Wahhh…
Reita’s Pov end.

Aoi turun dari mobilnya begitu pula dengan reita. Reita melihat-lihat rumah ini dari matanya.

“Sensei.. kenapa..”

“Ayo masuk..” potong aoi sambil menggenggam tangan reita dan masuk ke rumahnya.

‘Oh No.. Aku mau diapakan??’


>>>>


‘Nah kan, sekarang apa aku akan disidang? Bagaimana tidak? Lihat, aku duduk disebelah aoi sensei dan didepanku ada dua orang yang satu kecil *plak* tapi kelihatannya galak dan yang satu lagi berdimple dengan wajah ramahnya’ ucap reita dalam hati.

“Otosan.. kaasan.. kenalkan ini reita..”

Ruki dan kai menatap reita. Apalagi ruki ia melipatkan tangannya dan menatap reita dengan tajam yang membuat reita tertunduk.

“Sudah berapa lama?”

“Hah? Berapa lama?” ucap reita bingung.

“Iya, berapa lama kalian pacaran?” Tanya kai sang ibu dengan ramah.

Reita menengok ke arah aoi, ia bingung dengan apa maksudnya ini. Aoi yang diperhatikan hanya bisa tersenyum bangga.


>>>


“Tadaima…”

“kyaa.. anak kaasan udah pulang.. okaeri..” ucap uruha dengan autisnya *plak* “eh? Kenapa kau lesu?” lanjut uruha.

“T^T .. Aku punya pacar dadakan dan besok orangtua nya akan datang kesini, hueeeee” reita berlari ke kamarnya dan mengunci rapat pintunya.

“eh?? Pacar dadakan? Orang tuanya mau kesini?? Kyaaaa….. Tora honeeyyyyy….” Uruha semakin histeris dan berlari menghampiri suaminya yang sedang menonton tv dan memeluknya.

“Haduhh.. ada apa?”

“anak kita punya pacar loh.. dan orang tua nya besok akan datang”

Tora hanya bengong-bengong ria, bagaimana tidak. Seorang reita punya pacar *slap*.


>>>


Keesokan harinya, keluarga matsumoto sudah berada didepan rumah keluarga amano.

Ruki melihat papan nama di depan rumah “Amano?”

“eh?? Ada apa?” Tanya kai yang ada di samping ruki.

“Tidak, hanya saja aku seperti mengenal orang ini”

Aoi pun memencet bell rumah reita dan dibuka oleh pembantu keluarga amino dan mempersilahkan mereka masuk.

Sekarang keluarga matsumoto sedang duduk diruang tamu, dan tak lama kemudian reita beserta orang tuanya pun datang. Ruki melihat orang tuanya dengan membelakkan matanya.

“Tora…”

“Ung?? RUKIIIII…???”

“TORRRAAAA…”

“RRUUUKKKIIIII…”

Ruki dan tora berpelukan, bagaimana tidak ternyata mereka adalah teman lama. (ini kok keluarga aneh-aneh aja ya XD

Mereka pun bercengkrama satu sama lain, ruki dan tora asik membicarakan masalalu mereka sedangkan uruha dan kai sibuk membicarakan harga diskon dipasar (=,=a)

Sedangkan aoi dan reita, mereka hanya diam terlebih lagi reita yang dari tadi hanya menunduk malu. Aoi yang berinisiatif menggenggam tangan reita dan berdiri.

“Kaasan.. otosan.. boleh kah aku..”

“Iya ya.. boleh.. silahkan kalian berduaan..” potong uruha sambil tertawa membuat reita merona.
(ettdehh.. semangat sekali XD)


>>>


Aoi membawa reita ke taman belakang (weww.. aoi udh tau aja rmh itong XD).

“Aoi sen..”

“Aoi saja..”

“ah..iya.. aoi.. kenapa kau melakukan ini?”

“Melakukan ini? Apa maksudnya?” ucap aoi sambil menatap reita yang tertunduk.

“Ano.. umm.. ini bercanda kan?”

“Apanya yang bercanda, aku serius. Aku sukda padamu saat melihatmu dilampu merah bersama ayahmu”

“Eh???” reita mengingat-ingat dan ia melebarkan matanya. ‘Pantas aku merasa tak enak’. “Lalu?”

“Ya, mau kah kau menjadi pacarku ah tidak menjadi pendampingku?” kini tangan aoi berada di kedua pundak reita.

“umm.. tapikan aku masih sekolah..”

Aoi semakin mendekatkan wajahnya ke wajah reita yang semakin merona, “Umm, aku akan menunggu mu.. jadi?”

“e-eehh.. itu,,” reita tak berani menatap aoi.

Aoi pun langsung memegang dagu reita agar menatapnya, “Jawabanmu?”

“umm.. iya..”

Aoi tersenyum dan semakin mendekatkan diri, saat bibir mereka hampir menempel tiba-tiba saja tangan reita mendorong pundak aoi. “Nani?” ucap pelan aoi.

“Gomen, tapi apakah harus disini?”

“ung?” aoi bingung dengan sikap reita.

Reita pun memberi isyarat pada aoi dengan mengarahkan tangannya ke arah samping. Aoi pun menengok. “heee???”

Aoi terkejut karena ia melihat kedua orang tuanya dan juga orang tuanya reita mengintip mereka di balik pintu.

“Yahh.. kok gak diterusin sih ciumannya..” ucap uru dan langsung mendapat cubitan kecil dari tora.

“Ini kan masih awal” ucap ruki.

Aoi kembali menatap reita “yah, sepertinya jangan melakukan disini” ucap aoi sambil terkekeh. Reita pun hanya tertawa kecil.


OWARI

Ahh sumpah, nih ff epep banget.

Gomen klo jalan ceritanya jadi ruwet n gak jelas macam ini. Ini Cuma selingan doang XD


******

baca judulnya aja udah bikin ketawa, apa lagi isinya? hahaha xD

Entri Populer